Tahapan Perkembangan Embrio Dijelaskan Sangat Rinci Di Quran
26 August 2009 303 views One Comment
Dulu ada sekolompok orang Arab yang mengumpulkan bukti-bukti data yang berkaitan dengan persoalan embryology didalam Al-Qur’an dan Al-Hadist. Mereka membawakan semua data tersebut kepada Profesor Keith Moore, yang pada waktu itu beliau adalah ketua dan kepala Departemen Ilmu Anatomy di Universitas toronto, Kanada. Pada masa sekarang, beliau adalah seorang ilmuwan terkemuka dalam bidang ilmu embryology.
Setelah membaca beragam terjemahan Al-Qur’an, beliau lalu ditanya dan beliau menjawab, “Sebagian besar ayat-ayat Al-Qur’an dan Al-Hadist sangat selaras dengan kebenaran-kebenaran ilmiah pengetahuan embryology modern. Namun ada beberapa ayat Al-Qur’an yang saya sendiri tidak bisa mengatakan apakah ayat-ayat itu benar atau salah karena saya tidak memiliki pengetahuan tentang hal itu“. Dan ayat tersebut adalah:
“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah.” (Al-Alaq, 96:1-2).
Untuk memahami suatu kata, kita harus melihat arti kata tersebut dari kontek waktu saat ayat itu turun diwahyukan, yakni pada saat kitab suci tersebut ditulis dan melihat makna kata tersebut pada saat ayat tersebut diwahyukan dan melihat pada siapa wahyu itu diturunkan.
Jadi salah satu makna kata ‘alaqa’ adalah ‘sesuatu yang tampak seperti seekor lintah’ atau ‘sesuatu yang menempel’. “Saya tidak tahu apakah tahap awal perkembangan embrio tampak seperti seekor lintah” (Prof. Keith Moore). Lalu ia bergegas menuju ke ruang laboratoriumnya, meneliti tahap awal perkembangan embrio dengan menggunakan sebuah perangkat teknologi mikroskop. Kemudian beliau membandingakan dengan apa yang terlihat melalui mikroskop dengan gambar foto seekor lintah.
Dan beliau sangat terkaget-kaget ketika beliau menyaksikan kemiripan atara keduanya (embrio manusia dan gambar lintah). Setelah sekitar delapan puluh pertanyaan diajukan kepada Prof. Keith Moore, akhirnya beliau mengatakan, “Jika anda mengajukan kedelapan puluh pertanyaan tadi pada saat tiga puluh delapan tahun yang lalu , saya pastilah tidak akan bisa menjawab setengah dari pertanyaan-pertanyaan tadi”. Hal ini disebabkan ilmu pengetahuan embrology baru cukup pesat perkembangannya pada tiga puluh tahun terakhir ini. Keterangan itu beliau ungkapkan pada tahun 80-an.
“Kemudian Kami menjadikannya air mani pada tempat yang kukuh dan terpelihara (rahim).“ (Al-Mukminun, 23:13).
“… maka sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari mani, kemudian segumpal darah, kemudian segumpal daging yang terbentuk atau tidak terbentuk, supaya Kami menjelaskan kepada kamu; dan Kami tempatkan didalam rahim-rahim apa yang kami kehendaki sampai kepada waktu yang telah ditentukan …” (Al-Hajj, 22:5).
Kurang dari sebelas ayat didalam Al-Qur’an yang menerangkan bahwa manusia itu terbuat dari nutfah, setitik cairan yang sangat kecil, seperti setetes air yang tersisa didalam cangkir. Dalam bahasa Arab ‘nutfah’ berarti ‘jumlah yang sangat kecil’. Pada jaman sekarang kita mengetahui secara ilmiah bahwa dalam satu kali pancaran air mani mengandung beberapa juta sperma, namun hanya satu yang dibutuhkan untuk mebuahi sel telur .
“Kemudian Dia menjadikan keturunan manusia dari air mani yang hina.” (Saldah, 32:8).
Satu sperma yang membuahi sel telur dari sekian juta sperma yang dipancarkan disebut oleh Al-Qur’an dengan istilah ‘sulalah’ bagian terbaik dari keseluruhan cairan air mani yang dipancarkan.
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari setetes air mani yang bercampur… ” (Al-Ihsan, 76:2).
Al-Qur’an menggambarkan perkembangan embrio manusia secara detail sebagaimana saya tunjukkan kepada anda.
“Dan sungguh Kami telah menciptakan manusia dari sari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani pada tempat yang kukuh dan terpelihara (rahim). Kemudian Kami menjadikan air mani itu segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, lalu segumpal daging itu Kami jadikan tulang-tulang, maka Kami liputi tulang-tulang itu dengan daging, kemudian Kami menjadikannya satu bentuk yang lain, Mahasuci Allah, sebaik-baik pencipta.“ (Al-Mukminun, 23:12-14).
Ketiga ayat Al-Quran ini berbicara tentang tahapan-tahapan perkembangan embrio yang beragam secara sangat rinci. Pertama nutfah itu tersimpan didalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian dijadikan ‘alaqa’. Kata ‘alaqa’ ini mempunyai tiga buah makna:
- Alaqa berarti ‘sesuatu yang menempel’ dan kita tahu bahwa pada tahap awalnya, embrio itu menempel pada dinding rahim dan terus menempel hingga lahir.
- Alaqa berarti ‘sesuatu yang tampak seperti seekor lintah’ pada tahap-tahap awal, embrio itu tampak seperti seekor lintah. Selain memang ia tampak seperti seekor lintah, dia juga menerima pasokan (menghisap) darah dari sang ibu.
- Alaqa berarti ‘segumpal darah’. Karena pada jaman sekarang ini, dengan adanya banyak pakar termasuk Prof. Keith Moore mengatakan, Bahwa pada tahap perkembangan sebuah embrio disamping tampak seperti seekor lintah, juga tampak seperti segumpal darah, karena pada tahap-tahap awal perkembangan ‘alaqa’ yakni pada masa tiga atau empat pekan, segumpal darah itu akan terbungkus dengan serat-serat pembuluh. Dan selama pekan ketiga dari perkembangan awal embrio tersebut, sirkulasi darah belum terjadi, itu baru terjadi pada tahap berikutnya. Oleh karena itu tampak seperti segumpal darah. Jika anda perhatikan ringkasannya, setelah dilakukan pengguguran kandungan, anda bisa saksikan bahwa ‘alaqa’ itu tampak seperti segumpal darah.
Tahapan-tahapan perkembangan embrio yang terdapat didalam Al-Qur’an hanyalah berdasarkan atas penampakkan (rupa) yang tampil ‘seperti seekor lintah’ atau ‘tampak seperti segumpal darah’. ‘Alaqa’ itu diciptakandari sesuatu yang tampak seperti ‘segumpal darah’ atau ‘seperti seekor lintah’ atau ‘sesuatu yang menempel’. Bahwa sebelum terbentuknya otot-otot dan tulang-tulang rawan, terbentuk dahulu tulang belulang. Tulang-belulang itu terbentuk bersamaan.
Pada saat ini, ilmu embriologi menjelaskan bahwa awalnya otot-otot dan tulang-tulang mereka terbentuk bersama-sama antara hari yang kedua puluh lima dan hari yang keempat puluh. Setelah itu ia akan tampak memiliki kerangka. Bahkan pada tahapan ini, ketika tulang-tulang telah terbentuk, otot-otot belum terbentuk. Berikutnya setelah pekan ketujuh dan mulai masuk pekan kedelapan, otot itu mulai terbentuk.
Jadi Al-Qur’an sudah sempurna dalam menjelaskan konsep pertama, yakni mengenai ‘alaqa’, konsep kedua ‘mudgha’, konsep ketiga ‘izzama’ yang dibungkus dengan daging. Kemudian, ketika fisiknya terbentuk individu manusia, maka gambaran tersebut sudah sempurna.
Seperti apa yang dikatakan Prof. Keith Moore, bahwa tahapan-tahapan perkembangan embrio yang digambarkan oleh ilmu embryology modern melalui tahapan 1,2,3,4,5 terasa sangat membingungkan. Tahapan perkembangan embrio yang dijelaskan didalam Al-Qur’an, yang menggambarkan penampakkan ‘rupa’ dan bentuknya (fisik) dirasakan jauh lebih unggul. Dan atas dasar itu Prof. Keith Moore mengatakan bahwa beliau tidak keberatan sama sekali untuk mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi dan Rosul Allah dan mangakui bahwa kitab suci Al-Qur’an tersebut sebagai wahyu suci yang diturunkan oleh Allah Yang Maha Kuasa.
Posted In: 1001 Dunia, Featured, Religi, Science | Tags: 1001, embrio, embryology, quran
TAU GA SEH LO.
BalasHapusESLAM2 HOAX DENGAN BILANG Prof. DR. Keith L. Moore, PAKAR/AHLI EMBRIOLOGY MASUK ESLAM SETELAH MENDAPATKAN KEAJAIBAN QORAN. AYAT YANG DIPAKE AL MUKMIMUN 12-14.
TAPI TAU GA SEH, KEITH MOORE GA PERNAH MASUK ESLAM TUH. HA...7X
PERNYATAANNYE DI BERBAGAI MEDIA ENTU CUMA KARNA BAYARAN DARE ARAB SAUDI AJE. HA...7X
Prof. DR. Keith L. Moore is a professor emeritus in the division of anatomy (department of surgery), former Chair of anatomy from 1974 to 1984[1] and associate dean for Basic Medical Sciences (Faculty of Medicine) at the University of Toronto, Ontario, Canada. He has also worked at the King Abdulaziz University in Jeddah, Saudi Arabia. Moreover, he is a founding member of the American Association of Clinical Anatomists (AACA). He was President of the AACA between 1989 and 1991[2]. He is most known for his textbooks on the subjects of anatomy and human embryology.
LAGIAN BUKU TULISAN KEITH MOORE TERNYATA ADA 2 VERSI.
1. VERSI STANDARD BERBAHASA INGGRIS.
2. VERSI YANG DE DISESUAIKAN BUAT NEGARA2 ESLAM. HA...7X
SINI GUE KASEH LIAT KE LO BAHWA BERDASARKAN AL MUKMIMUN 12-14 MALAH KITA BISA NGELIAT KEIDEOTAN OLO. HA...7X
PROSES PERTUMBUHAN JANIN MEMPERLIHATKAN KEIDIOTAN AULLO. HA...7X
Qs 23:12 Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati tanah
Qs 23:13 Kemudian Kami menjadikan air mani (yang disimpan) dalam tempatnya yang kukuh (rahim)
Qs 23:14 Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kami tumbuhkan pada setiap tulang daging sesuai dengan kadarnya. Setelah itu Kami menjadikannya mahluk yang bebentuk lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.
tahap menurut quran.
air mani - segumpal darah - segumpal daging - tulang belulang - bungkus dengan daging.
JADI SI IDEOT OLO BILANG KALO JANIN PERNAH BERWUJUD TULANG BELULANG ALIAS TULANG RANGKA ALIAS TULANG TANPA DAGING, MAKANYE DIBALUT MA DAGING. HA...7X
Robin HoQd
Buku karya Keith Moore yang berjudul The Developing Human, edisi ke 3 dicetak dalam 2 versi. Versi standard yang digunakan di dunia barat, dan versi Islam yang digunakan dibeberapa negara Islam. Dengan membandingkan kedua versi tersebut, te...rlihat bahwa Keith Moore sendiri tidak yakin dengan “penemuan ilmiah” dalam qur’an yang akan dapat membahayakan reputasinya sebagai akademisi di dunia barat.
Sebagai contoh :
Pertama :
QS 23 : 14
"Kemudian KAMI menjadikan air mani itu segumpal darah, lalu segumpal darah itu KAMI jadikan segumpal daging …..
Ini jelas salah, karena tidak pernah ada periode dimana sperma atau sel telur yang telah dibuahi oleh sperma berubah menjadi segumpal darah.
Uniknya KESALAHAN INI JUGA DISADARI OLEH BUCHAILLE, yang dalam bukunya menyebutkan :
Bucaille, Bible, Quran and Science, halaman 200 The majority of translations describe, for example, man's formation from a 'blood clot' or an 'adhesion.' A statement of this kind is totally unacceptable to scientists specializing in this field.."
Mayoritas terjemahan menuliskan, sebagai contoh, manusia dibentuk dari “segumpal darah” atau “gumpalan”. STATEMEN SEPERTI INI JELAS TIDAK BISA DITERIMA OLEH ILMUWAN-ILMUWAN YANG SPESIAL DIBIDANG INI.
Oleh karenanya, BUCHAILLE DENGAN SENGAJA TELAH MENGUSULKAN TERJEMAHAN YANG SALAH YAITU “SESUATU YANG MENEMPEL DI GUMPALAN” yang mengindikasikan fetus menempel di uterus melalui placenta. (halaman 186 – 187)
buat lebih jelas baca di sini.
BalasHapusJanin alkitab vs janin alquran, skor 1 - 0 buat kemenangan alkitab.
http://antikrismuhammad.blogspot.com/2012/10/janin-alkitab-vs-janin-alquran-skor-1-0.html
abis geto murtad aje de dare eslam. geto aje kok repot. ha...7x
YBU AMEN